Penggolongan Akun-Akun
Akun - Akun dalam Akuntansi :
Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban
A. Harta / Aset / Aktiva
Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Dalam persamaan akuntansi sudah diuraikan bahwa hanya tiga golongan akun, yaitu : aktiva, utang dan modal.
Akun Modal kemudian dipisahkan lagi menjadi Modal, Pendapatan dan Beban.
D.Pendapatan
Akun Pendapatan meliputi beberapa jenis akun pendapatan yang tugasnya menampung semua pendapatan.
E.Beban
Akun Beban yang juga meliputi beberapa jenis beban yang tugasnya sama seperti pada Akun pendapatan.
Sehingga dengan demikian ada lima golongan akun meliputi :
• Aktiva memuat hak atau kekayaan atau sumber daya perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan memaksimalkan dalam rangka memperoleh laba.
• Utang memuat kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk segera dilunasi sesuai dengan jangka waktu jatuh temponya.
• Modal adalah jumlah modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan.
• Pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diperoleh.
• Beban mencerminkan jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk satu tahun tertentu.
Saldo Normal Akun- Akun :
Aktiva disebelah Debet, ini berarti akun-akun aktiva bertambah disebelah debet dan berkurang disebelah kredit.
Utang disebelah Kredit, ini berarti akun-akun utang bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet.
Modal Sendiri disebelah Kredit, ini berarti akun-akun modal sendiri bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet.
Pendapatan disebelah Kredit, ini berarti akun-akun pendapatan bertambah disebelah kredit dan berkurang disebelah debet.
Beban disebelah Debet, ini berarti akun-akun beban bertambah disebelah debet dan berkurang disebelah kredit.
Saldo Normal Akun :
1 Aktiva Bertambah (+) Debet, Berkurang (-)Kredit
2 Kewajiban Bertambah (+) Kredit, Berkurang (-) Debet
3 Modal Bertambah (+) Kredit, Berkurang (-) Debet
4 Pendapatan Bertambah (+) Kredit, Berkurang (-) Debet
5 Beban Bertambah (+) Debet, Berkurang (-) Kredit
A. PENGERTIAN, SEJARAH PERKEMBANGAN, PEMAKAI DAN
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Setelah
mempelajari kegiatan ini diharapkan Kamu
dapat:
1. menjelaskan pengertian akuntansi;
2. menjelaskan pemakai informasi akuntansi;
3. menjelaskan sejarah perkembangan akuntansi;
4. menjelaskan kegunaan informasi akuntansi;
5. menjelaskan bidang-bidang akuntansi;
6. menjelaskan profesi akuntansi; dan
7. menjelaskan kewajiban pelaksanaan akuntansi/pembukuan bagi perusahaan di Indonesia
1. menjelaskan pengertian akuntansi;
2. menjelaskan pemakai informasi akuntansi;
3. menjelaskan sejarah perkembangan akuntansi;
4. menjelaskan kegunaan informasi akuntansi;
5. menjelaskan bidang-bidang akuntansi;
6. menjelaskan profesi akuntansi; dan
7. menjelaskan kewajiban pelaksanaan akuntansi/pembukuan bagi perusahaan di Indonesia
1. Pengertian Akuntansi
Sudah pernahkah Kamu mengenal akuntansi? bila sudah kenal, bagus!
Apa itu akuntansi? Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian dan
pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihakpihak yang menggunakan
informasi tersebut.
Dari pengertian di atas
terkandung tujuan utama akuntansi adalah menghasilkan atau menyajikan informasi
ekonomi (economic
information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Oleh karena itu informasi akuntansi itu pada dasarnya
menyajikan informasi ekonomi kepada banyak pihak yang memerlukan, sehingga
akuntansi juga sering disebut dengan bahasa dunia usaha. Mengapa demikian?
Karena akuntansi merupakan alat komunikasi dan informasi bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.
Siapa saja pihak-pihak yang
memerlukan akuntansi itu? Pihak yang memerlukan akuntansi dapat dibedakan yaitu
pihak intern dan pihak ekstern. Baiklah, sebelum melanjutkan alangkah baiknya
Kamu kembali membaca dan memahami pengertian akuntansi. Setelah itu marilah
dilanjutkan dengan materi tentang pemakai akuntansi.
2. Pemakai Akuntansi
a. Pemakai
Intern
Yang dimaksud dengan pemakai
(pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga
konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah
pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu
keputusan.
Setiap rumah tangga konsumen
dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh
karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat
menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna.
Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik
toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang.
Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat
mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat tertentu.
Kemudian bagaimana dengan
contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting,
lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer
produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga
pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
b. Ekstern
Yang dimaksud dengan pihak
ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau
perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai
pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya
(perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh
pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar dari
permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau informasi
yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan
informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan
dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.
Dengan mengulangi lagi
membaca materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan Kamu untuk memahami dan membedakan pihak ekstern
yang menggunakan informasi akuntansi. Sekarang mari kita lanjutkan dengan
sejarah singkat dari akuntansi
3. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Setiap terjadi suatu
peristiwa, orang selalu saja bertanya, awalnya bagaimana? Atau seseorang akan
berkata ceritanya bagaimana? Begitu juga halnya Akuntansi sering orang bertanya
bagaimana sejarah dari akuntansi itu.
Akuntansi sebenarnya sudah
ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu catatan, yang
pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut
tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan
perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan
ini menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih
baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan
akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada
tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica,
Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu
bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan
mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah
sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit.
Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara
seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang
terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha,
kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18
terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan
akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui
biaya produksinya. Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka
dapat mengawasi efektifitas proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan
dengan itu berkembanglah akuntansi dengan bidang khusus yaitu akuntansi biaya.
Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan
informasi bagi manajemen.
Bagaimana perkembangan
akuntansi di Indonesia?
di Indonesia pada awalnya
menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem
ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan
akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat
konstruktif dari proses pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas
lain yang bertujuan menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data.
Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan
analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi
akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari
akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata
buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan atau orang semakin
banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi
Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia
yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian
besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo
Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan
perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian
menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
sistem Anglo Saxon semakin
populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi maupun dalam praktek dunia
bisnis.
4. Kegunaan Informasi Akuntansi
Sebenarnya sebelum
mempelajari akuntansi, banyak sekali pertanyaan muncul dalam pikiran seseorang.
Seperti orang akan bertanya, apa manfaat yang dapat diambil? Kapan akuntansi
itu diperlukan? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang dapat dikemukakan.
Akuntansi menyajikan teknik
untuk pengumpulan data. Peran tersebut menjadi bahasa komunikasi ekonomi, baik
bagi perorangan maupun badan usaha. Proses penggunaan akuntansi dalam
menyajikan informasi kepada para pemakainya.
siapa saja yang menggunakan informasi akuntansi? Jawabannya
adalah Investor, Kreditur, Pemerintah, Karyawan dan begitu juga Manajer atau
Pemimpin Perusahaan. Jadi informasi akuntansi itu berguna bagi mereka sebagai
dasar pengambilan keputusan masing-masing, serta dapat memberikan
pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik, dan mengetahui perkembangan
perusahaan dari tahun ke tahun.
Dengan demikian kegunaan akuntansi yaitu:
a. untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan;
b. untuk mempertanggungjawabkan manajemen kepada pemilik; dan
c. untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
a. untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan;
b. untuk mempertanggungjawabkan manajemen kepada pemilik; dan
c. untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
5. Bidang Akuntansi
Dengan pesatnya pertumbuhan
ekonomi dan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan
teknologi, bertambahnya peraturan
pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan dituntut untuk
mengkhususkan keahliannya dalam bidang akuntansi. Bidang
khusus akuntansi itu, apa saja? Baik, mari kita lihat bidang-bidang khusus
akuntansi berikut ini!
a.
|
Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting)
|
|
Akuntansi keuangan disebut
juga Akuntansi Umum (General Accounting), yaitu akuntansi yang berhubungan
dengan pencatatan transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara
berkala yang berpedoman kepada prinsip akuntansi. Laporan
keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern
perusahaan.
|
b.
|
Akuntansi Pemeriksaan
(Auditing Accounting)
|
|
Akuntansi pemeriksaan
merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan
atau akuntansi umum. Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap
catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan
dan dapat dipercayainya suatu laporan.
|
c.
|
Akuntansi Manajemen
(Management Accounting)
|
|
Titik sentral dalam
akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan.
Kegunaan akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan, metode produksi dan
investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang
dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan
menggunakan data historis maupun data tafsiran.
|
d.
|
Akuntansi Biaya (Cost
Accounting)
|
|
Akuntansi biaya adalah
bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol
atas biaya. Terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di
samping itu salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan
menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi
untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan
yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang.
|
e.
|
Akuntansi Perpajakan (Tax
Accounting)
|
|
Bidang akuntansi perpajakan
mencakup penyusunan surat
pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari
transaksi usaha yang direncanakan.
|
f.
|
Akuntansi Anggaran (Budgeting
Accounting)
|
|
Akuntansi anggaran adalah
bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai
kegiatan perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta
analisa dan pengontrolannya.
|
Selesainya pembahasan materi tentang bidang-bidang
akuntansi tadi, tentunya telah membuka wawasan Kamu bahwa perkembangan akuntansi juga sangat
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan dunia usaha. Di
mana secara tidak langsung menuntut sumber daya yang berkualitas dan
profesional bidang akuntansi, ya bukan? Kemudian persoalannya sekarang akan
timbul lagi pertanyaan baru, yaitu apakah tenaga ahli bidang akuntansi itu
termasuk tenaga profesional, layaknya seorang yang berprofesi sebagai dokter,
pengacara dan notaris? Jawabnya adalah benar! Seseorang yang memiliki keahlian
di bidang akuntansi yang berlatar belakang pendidikan minimal Diploma 3 jurusan
Akuntansi. Baiklah sekarang mari kita lanjutkan bahasan tersebut dengan profesi
akuntansi.
6. Profesi Akuntansi
Perkembangan profesi
akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat
yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar
profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan
yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan
dapat digolongkan sebagai berikut:
a.
|
Akuntan
Publik (Public Accountant)
|
|
Akuntan publik adalah
akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran
tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor
akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya
terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan
sistem manajemen.
|
b.
|
Akuntan
Intern (Internal Accountant)
|
|
Akuntan intern adalah
akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern
ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki
mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur
Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan
keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada
pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan
pemeriksaan intern.
|
c.
|
Akuntan Pemerintah
|
|
Akuntan pemerintah adalah
akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan
(BPK).
|
d.
|
Akuntan Pendidik
|
|
Akuntan pendidik adalah
akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan
pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di
perguruan tinggi.
Apa saja persyaratannya
bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu berhak
menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan
Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah
diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan
sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu
perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga
bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh
konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud
RI tahun 1976.
|
Dari uraian di atas, dapat
diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan
gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lainlain. Dan
siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, termasuk Kamu sendiri
tentunya mulai sekarang harus giat belajar khususnya pelajaran dasar-dasar
akuntansi ini.
7. Kewajiban Perusahaan melaksanakan Pembukuan/Akuntansi di Indonesia
Mengapa Perusahaan diwajibkan
melakukan pembukuan/akuntansi? Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan
setiap perusahaan didasarkan pada Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal
6, yang berbunyi: Tiap-tiap orang yang melakukan/menjalankan perusahaan
menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan
kewajibannya.
Tujuan yang akan dicapai
adalah untuk mendapatkan informasi informasi tentang transaksi keuangan dan
transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijaksanaan selanjutnya.
Selain KUHD pasal 6, juga UU Pajak tahun 2000 pasal 28 ayat 1 - 12 yang
mewajibkan perusahaan menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui
hak dan kewajibannya.
Pembukuan yang baik
memudahkan pengusaha menghitung laba rugi dan menentukan besarnya pajak yang
harus dibayar. Begitu pula pembukuan yang diselenggarakan dengan baik akan
memungkinkan investor melakukan penilaian keadaan perusahaan apakah sehat atau
tidak. Untuk menambah pemahaman Anda, dapat kembali melihat dan mempelajari
ringkasan materi pelajaran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar